Kali Pertama Mengunjungi Jawa Setelah 3 Tahun Stay di Papua
Oke fix 2022 gak ada momen apapun yang aku ceritain di blog ini, menurutku tahun kemarin tuh kegiatan padat banget, dan tentu saja kalau tanggal merah aku lebih memilih untuk beresin tetek bengek dunia percucian, beresin lemari yang kadang kalo dilihat bikin migran ketimbang menulis wkwkwk. Padahal kalo diceritain dari Januari banyak banget part dari yang paling mengecewakan sampai yang paling menyenangkan, yaudahlah ya forget it ajah.
Well, lemme
tell you akhir tahun 2022, yash Desember. Kalo dilihat dari Instagram Story bulan
itu absolutely sering banget spam daripada bulan-bulan sebelumnya, day by day gak
lepas untuk abadiin moment eheee. Dari dulu nungguin banget part yang satu ini,
ya Study Banding. Rencana bulan Maret alhasil ditunda sampai Desember, dan finally
Go! Ini juga kali pertama aku ke Jawa lagi setelah 3 tahun stay di Papua.
Lemme tell ya, berangkat dari Jayapura transit di Makassar terus
lending di Jakarta. You know what, menurutku ini suatu hal baru, Ketika orang
Papua yang sudah lama tidak beradaptasi dengan harga Jawa terus tiba-tiba datang
ke Pulau Jawa dan menjumpai makanan, jajanan, barang dll yang harganya terjangkau
banget tuh feelnya pengen beli semua gak sih wkwkwk. Oya, tapi tetap dong meski
murah meriah, bagiku tawar menawar itu wajib ain hehe.
Lanjut, malemnya go Bandung naik tayooo. Entahlah aku lupa
menghabiskan berapa jam dari Jakarta ke Bandung. Btw, jujurly ini kali pertama
aku mengunjungi Kota Bandung. Jika dilihat selama perjalanan, kesan pertama di
Bandung tuh kalau malem suasananya sunyi dan agak serem gitu mungkin karena
tiba di Bandungnya pas jam 12 malam kali ya haha. Disepanjang jalan mata ini
gak lepas dari melihat pepohonan di pinggiran, ku kira Kota Bandung itu seperti
Surabaya, banyak gedung-gedung tinggi gitu, tapi let’s see tomorrow.
Besoknya bangun subuh-subuh asli dingin banget, abis mandi auto
penasaran dan lihat suhu cuaca dong dan yash 18°C cuy, you know what? selama di
Papua gak pernah banget ngerasain cuaca sedingin ini huhu kecuali kalo di
Wamena kali ya, tapi masih amanlah, sudah nyiapin jaket yang cukup karena dari
awal sudah tau Bandung terkenal cuacanya dingin banget kayak dia hahaa. Oke lanjut,
selama perjalanan menuju Sekolah yang dituju alhamdulillah cuacanya cerah, ternyata
Kota Bandung itu tidak beda jauh lah dengan Kota Malang. Suasananya adem, asri
dan sejuk, as I told you apalagi didukung dengan pepohonan disepanjang jalan,
ah jadi rindu Malang kan.
Singkat cerita, tiba di Sekolah kami disambut dengan sangat hangat oleh beberapa guru disana pun tentu dengan logat sundanya. Jujur, aku antusias banget dengerinnya, tutur bicaranya lembut, gemulai, gemes gitu loh. Oke aku jelasin dulu nih Study Banding itu apa. Study Banding adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Jadi, intinya adalah untuk membandingkan kondisi sekolah ditempat lain dengan kondisi yang ada ditempat kita dan tentunya dapat dijadikan referensi untuk membangun sekolah masing-masing menjadi sekolah yang lebih baik lagi, seperti manajemen kurikulumnya, sarana prasarananya, ekstrakurikulernya, bagaimana kerjasama komite dengan pihak sekolah dll. Disana kami juga disambut oleh beberapa pertunjukan dari siswa-siswi MIN 2 Kota Bandung, mereka menyajikan Tarian Tradisional, Drumband dan pertunjukan musik tradisional Angklung, keren banget deh pokoknya. Dan inilah kegiatan inti pergi ke Jawa, untuk apa? sekali lagi untuk kerjaaaaaa!! hahaha
![]() |

Balik dari sekolah sempat juga singgah di kantor Dinas nya Pak Ridwan Kamil, ya Gedung Sate. Tidak lupa juga singgah sholat di Masjid Agung Kota Bandung yang didepannya ada taman Alun-Alun Kota Bandung yang memiliki rumput sintetis yang sempat viral di media, kalau tidak salah pas aku masih SMA, ini juga pernah jadi mosi debat waktu itu, tidak lupa kulineran makanan khas Bandung disekitarnya. Dan yash, alhamdulillah day 1 berjalan dengan sangat lancar meski sorenya perjalanan diguyur hujan deras.

![]() |
Keesokan harinya tidak ada agenda apapun selain refreshing,
kunjungan pertama ke Kabupaten Bandung tepatnya di Kecamatan Lembang, ya ke
Tangkuban Parahu (ternyata namanya Tangkuban Parahu loh bukan Perahu). Karena
perginya weekday jadi perjalanan ke arah Lembang tidak begitu macet, tapi kalau
weekend ga usah ditanya deh haha, selain jalannya yang memang sempit wisatawan
juga lebih tertarik untuk mengunjungi wisata alam yang ada di Lembang, katanya
sih begitu. Di sepanjang perjalanan menuju Tangkuban Parahu disambut dengan
kebun teh, hutan pinus dan wisata-wisata kecil didalamnya. Perihal cuacanya
pasti sudah tau lah ya kalau sudah ada kebun teh dan hutan pinus gak lepas dari
yang namanya jaket dan kaos kaki, wis ta adem poll.
Karena kita menggunakan bus maka kita harus parkir di Kawasan parkir
yang tersedia di bawah. Untuk naik ke puncak gunung, kita bisa menggunakan
kendaraan khusus yang disediakan oleh pengelola tempat wisata tersebut. Selama
diperjalanan yang berkelok-kelok menuju puncak seperti biasa kita disambut oleh
para monyet yang bertebaran di pohon-pohon pinus, kurang lebih kita
menghabiskan waktu 15 menitan lah. Dan akhirnya
tibalah kami di Puncak Kawah Tangkuban Parahu. Kalau sudah pergi ke gunung,
satu hal yang ingin aku coba yaitu sensasi air toilet, lol pastinya kulkas banget.
Oya, btw ini kali pertama aku berkunjung ke Tangkuban Parahu loh, sebelumnya
hanya tau dari peta, di pelajaran IPS, dan cerita legenda Sangkuriang. Gunung
ini masih aktif sampai sekarang, tapi aman untuk dikunjungi. Disebut Tangkuban
Parahu karena Gunungnya memang mirip perahu terbalik jika dilihat dari jarak
jauh is like ceritanya Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Yang bikin speechless
banget adalah lokasinya sangat bersih, jarang banget aku nemuin sampah. Di sana juga ada banyak sekali penjual
yang menjajakan buah-buahan, aksesoris, makanan, maupun pakaian, dan banyak
juga yang menawarkan jasa untuk memfoto para wisatawan dan tidak lupa sensasi berkuda
sambil menikmati indahnya Kawah Tangkuban Parahu dengan tarif Rp. 50.000. Tapi
sayang sekali pas kesana banyak banget wisatawan yang berkunjung seperti
rombongan beberapa anak sekolah yang sedang melakukan kegiatan Study Tour, mau
foto atau naik kuda aja sampai ngantri gitu padahal weekday. Setelah foto
random, akhirnya aku memilih untuk berdiri sejenak dipinggiran pagar hanya
untuk menikmati suasana disana. Dan yakinlah, waktu itu menikmati pemandangan kawah
dengan kostum serba tertutup sambil menyembunyikan tangan ke dalam saku jaket
adalah hal yang sangat amat aku rindukan setelah sekian lama pensiun dari dunia
pendakian haha. Oya satu lagi, kalo disana jangan sampe deh pisah sama teman,
susah sinyal shaayyy. Baiklah waktu sudah menuju waktu dzuhur, mari beranjak ke
tempat lain. Ya, kita menuju kebun teh Lembang. Setelah makan, sholat dan
berfoto langsung balik menuju ke arah Kabupaten Subang untuk singgah ke wisata
milik Dewi Persik, D’castello. Salah satu destinasi andalan disana adalah
bangunan kastelnya yang berdiri megah dengan warna-warni bak kastel di negeri
dongeng, ini cocok banget untuk liburan si kecil sih. Banyak sekali spot foto yang
instagramable dan beberapa wahana didalamnya, disana juga disuguhi pemandangan
kebun teh dan kostum ala-ala korea gitu. Pas kesana tidak begitu menikmati momen
sih karena cuaca hujan deras banget. Mau keluar dari bus mager, tidak keluar juga
sayang udah didepan mata, alhasil pake drama lari-lari dong hiks. Setelah jalan
kesana kemari, foto sana sini akhirnya memutuskan untuk balik ke Hotel, dan lhamdulillah
day 2 berjalan dengan sangat lancar meski masih saja diguyur hujan hehe.
Esok harinya kita pergi nih ke arah
Lembang lagi menuju The Greatest Asia Afrika. Lokasinya luas dan sejuk. Nah disana
kita disajikan untuk keliling ke 7 negara di Asia-Afrika tanpa harus pergi ke
luar negeri. Ya, wisata tersebut menawarkan miniatur destinasi yang berasal
dari benua Asia dan Afrika. Kita juga bisa melihat landmark yang ditata
sedemikian rupa bak mirip seperti negara aslinya. Disetiap lokasinya kita
disajikan tempat, musik, makanan, budaya, rumah yang mirip dengan beberapa negara
di Asia Afrika, seperti Thailand, Jepang, Korea, India dll. Jika kita singgah
didestinasi Korea maka kita akan disuguhi oleh budaya, musik, rumah adat,
kostum, makanan yang khas sesuai negara nya. Disana aku memilih menyewa kostum pas
singgah didestinasi negara Korea dan makan Takoyaki pas singgah di destinasi negara
Jepang. Perihal foto gak usah ditanya memori sampe full haha. Jalan kaki naik
turun mengelilingi beberapa destinasi dari pintu masuk sampai diujung, asli
rasanya kaki kayak mau lepas, akhirnya baliknya
pada naik kereta gondola haha.
Setelah bercapek ria di Asia
Afrika, kita langsung menuju Kabupaten Subang untuk mencoba wahana arung Jeram.
Tapi arung jeram disana sedikit memiliki keunikan tersendiri dari arung Jeram lainnya,
yang membedakan adalah air sungainya, lokasi arung jeram ini merupakan air panas
dari belerang yang bersumber dari gunung Tangkuban Parahu. Jujurly ini sih yang
paling aku tunggu-tunggu, antusias banget pengen nyobain hehe. Oya dalam satu
perahu karet hanya bisa untuk empat orang termasuk ridernya, juga tidak lupa memakai
pelampung pastinya. Selama nyobain arung jeram dengan Panjang trek kurang lebih
kira-kira 1 kilo asli seru parah sih. Keminum air berkali-kali, perahu karet
sampai terbalik, tabrak sana tabrak sini, yaampun kalau diingat ada happy nya
ada melownya haha. Setelah menikmati benturan demi benturan lanjut mandi air
panas. Singkat cerita bersih-bersih badan, beres-beres balik Hotel. Selama perjalanan
dari Kabupaten Subang menuju Kota Bandung pada tepar kecapekan. Hari ketiga
alhamdulillah lancar banyak kesan sih. Oya, mari menyiapkan diri untuk besok
menuju pasar baru wkwkwk.
Keesokan harinya adalah jadwal yang
juga ditunggu-tunggu para emak-emak yaitu belanja. Kita dikasih waktu seharian
dari pagi sampe sore untuk belanja di Pasar Baru. Taulah ya kalau udah dengar
yang namanya Pasar Baru semuanya pada antusias haha. Pasar Baru merupakan pusat
perbelanjaan terbesar di Kota Bandung. Tidak heran sih pas berkunjung langsung kesana
terdapat 8 lantai dan tempatnya padat sekali dari lantai dasar sampai lantai 8.
Usut punya usut di Pasar Baru ini lah salah satu yang menjadi pusat grosir lengkap,
dimana harga-harganya yang sangat murah dan kualitasnya pun sama dengan toko-toko
besar. Karena lokasinya memang sangat ramai untuk mencari parkir pun juga cukup
sulit. Berjalan dari lantai dasar sampai ke lantai 8 dan kembali lagi kedalam bus
memang membutuhkan tenaga yang super. Kalau singgah ke Pasar Baru aku saranin
nih jangan lupa siapkan koyok di punggung dan kaki wkwkwk. Abis belanja
ternyata diriku yang mengawali masuk bus, yang lain masih pada belum menyudahi
perbelanjaannya. Dari dalam bus aku lihat satu persatu orang-orang diluar pada rempong
bawa barang masing-masing, kayaknya ga ada deh yang tangannya kosong hahaha. Dan
alhamdulillah hari keempat berjalan dengan sangat lancar, duit pun keluarnya
juga ikutan lancar. Dan setelah dari Pasr Baru langsung menuju hotel untuk
packing.
Malamnya kita langsung diantar ke Stasiun mau ke arah Lamongan menuju tempat tinggal mantan Kepala Sekolah. Disini ada sedikit drama, karena laper aku pesan mie gacoan dong pakai go food. Apesnya di gacoan lagi antri banget kata mas nya, dan keberangkatan kereta hanya tinggal setengah jam doang. Alhasil gacoan belum datang kitapun udah diburu-buru masuk kedalam kereta. Dan ya memang belum rejekinya, alhasil gacoannya kusuruh makan ke masnya wae haha. Selama perjalanan dari Bandung ke Lamongan pada tepar semua. Sampai di stasiun Lamongan kira-kira jam 7 pagi, disana kita cuci muka terlebih dahulu karena wacananya mau langsung makan dan gas ke WBL (Wisata Bahari Lamongan). Ga capek kah? Pantang pulang dah pokoknya haha. Dari stasiun kita diangkut untuk makan. Jujurly gak betah banget kalau belum mandi, alhasil aku lebih memilih untuk mandi di resto. Abis makan lanjut ke WBL naik mobil. Disana kita menaiki beberapa wahana sampai ada drama gara-gara diriku gak jadi masuk rumah hantu haha mon maap. Setelah bercapek ria di WBL kita langsung diajak menuju kediaman mantan Kepala Sekolah. Disana kita bermalam dan disajikan rawon buatan beliau masyaAllah sekali rawonnya maknyus. Keesokan harinya jam 10 kita menuju bandara Surabaya untuk antar teman-teman yang akan menyudahi perjalanan alias balik ke Jayapura. Setelah mengantar teman-teman alhasil aku dan temanku yang juga sama-sama dari Jember menuju stasiun Gubeng. Bukan mau pulang kampung, kita masih mau balik lagi menuju arah Jogja haha. Dengan bawaan oleh-oleh yang begitu banyak dari Jakarta, Bandung, ditambah lagi dari lamongan kita nekat masih mau ke Jogja, kapan lagi ya kan. Naik kereta dari Gubeng jam 3, sampai Jogja kalau gak salah waktu itu malam dan langsung menuju hotel. Memang langsung dapat hotel? sebelumnya udah direncanakan dan dibooking jadi aman hehe. Dan ini adalah kali kedua aku singgah di Jogja. Besoknya kita langsung sewa motor agar perjalanan lebih leluasa, kalau tidak salah waktu itu sewa motor Beat dapat helm 2 dan mantel per harinya Rp. 75.000. Akhirnya kita langsung gas menuju wisata pertama di Jogja yaitu Prambanan. Alhamdulillah hanya modal google map dan rambu-rambu kita bisa tiba di Prambanan. Setelah berkeliling di sekitar candi-candi, auto balik istirahat dulu. Sorenya kita langsung mengunjungi beberapa musium disekitaran Malioboro. Setelah maghriban langsung nongkrong sambil menikmati suasana Jalan Malioboro. Menurutku Malioboro sudah sedikit berbeda sih, kalau dulu masih banyak pedagang lesehan disekitaran sana, sekarang sudah gak ada. Semua pedagang kaki lima jualnya di sekitaran teras Malioboro dan lokasinya masih masuk kedalam, kalau perihal ramenya jujurly lebih rame yang sekarang sih. Yap berkeliling Jogja udah selesai, waktunya balik kampung gas Jember. Besoknya, dari stasiun Lempuyangan sekitar jam 10 pagi sampai di Stasiun Tanggul jam 6 maghrib, jujur sampe bosyen akutu duduk di kereta haha. Pas tiba di stasiun Tanggul, rencananya mau kasih kejutan keluarga disana, tapi endingnya zonk, pesan go car di grab pada gak bisa. Alhasil gagal dong akhirnya langsung ngubungi tante minta jemput haha. Seneng banget ketemu epak emak setelah 3 tahun gak ketemu. Sampai dirumah auto ditawarin makan ini dan itu, bak Tuan Putri yang baru datang wkwkwk. Alhamdulillah keluarga dalam keadaan sehat, tidak banyak yang berubah sih semuanya masih sama seperti tiga tahun yang lalu hehe.
Udahlah ya cukup ceritanya, btw cerita ini udah lama ada di draft, entah tiba-tiba dapet hidayah pengen post hehehe
See you di leisure time lagi yaa!!!
Komentar
Posting Komentar